CV udah pas, panggil buat interview tapi kenapa tidak lolos interview juga? Catat nih 9 hal yang membuat HRD malas sama kandidat plus bagaimana cara mengatasinya.
1. Bau Badan dan/Bau Mulut
Bukannya sibuk mengeksplor kemampuan kandidat, HRD malah salah focus karena bau yang tidak tahan.
2. Dresscode
Kadang kerjaan bisa sama-sama bidang kreatif, tapi yang satunya di perusahaan formal (keuangan, dll), yang satunya murni kreatif (rumah produksi, dll). Yang satu formal berkerah, yang satu kaosan dan sandal ke kantor bisa. Hal seperti ini jangan sampai salah kamar.
3. Ternyata Asal Apply Kerja
Setelah ditanya ini-itu, si kandidat juga tidak tahu kenapa dipanggil. Bahkan tahu tentang perusahaan yang memanggilnya pun tidak. Apalagi tujuan berkarir di perusahaan? Tau jobdesc sendiri saja mungkin tidak. Kandidat seperti ini biasanya auto coret.
4. Tidak Antusias
Inia gak mirip dengan poin sebelumnya, bisa jadi karena asal apply kerja, tapi bisa juga karena memang bawaan kandidat yang lemah gemulai dan tidak bergairah untuk hidup. Dikasih case, jawabannya pasrah.
5. Nego Gaji Terlalu Tinggi
Yang ini penyakit umum. Solusinya: cari range gaji posisi tersebut, cari tahu skala perusahaan seberapa mampu perusahaan bayar kandidat, cari tahu pengalaman kita disbanding para pesaing, layak kita digaji besar?
6. Tidak Datang Tepat Waktu
Beruntunglah sekarang kita punya teknologi macam Google Maps yang bisa beri pilihan transportasi dan jarak-waktu tempuh kita perlukan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
7. Tempat Tinggal Jauh
Ini juga salah satu yang bikin kandidat tertolak. Kenapa? Travelling time yang makan waktu, buat kandidat kurang fleksibel untuk dating ke kantor serta budget gaji yang tidak mumpuni untuk nutup biaya kos kandidat.
8. Tidak Bisa menempatkan Diri
Kadang ada pertanyaan pertanyaan cukup halus untuk mengetahui bagaimana si kandidat ini menempatkan diri. Entah itu tiba-tiba ditawarin rokok di tengah interview, dan banyak lagi lainnya. Ini bukan menjebak, ini adalah cara menghindari salah pilih.
9. Tidak Imajinatif
Solusi kreatif hanya bisa dimunculkan dari imajinasi. Ini juga yang membedakan finance dan manajemen misalnya.